Sabtu, 20 Mei 2017

BUDIDAYA KAMBING PERAH

Jenis - Jenis Kambing Perah
1.    Kambing Etawa
Berasal dari wilayah Jamnapari India. Kambing ini paling popular di Asia Tenggara, termasuk tipe dwiguna yaitu penghasil susu dan penghasil daging. Ciri-cirinya postur tubuh besar, telinga panjang menggantung, bentuk muka cembung, bulu bagian paha sangat lebat, BB jantan mencapai 90 kg, BB betina 60 kg. produksi susu mencapai 235 kg/ms laktasi. Di Indonesia untuk perbaikan mutu kambing local maka menghasilkan kambing PE (Peranakan Etawa). Sentra terbesar kambing PE adalah di Kaligesing Purworejo Jawa Tengah.

2.    Kambing Alpin
Berasal dari Pegunungan Alpen Swiss, Keberadaan kambing jenis ini menebar ke seluruh daratan eropa. Ciri-ciri kambing Alpen telinga berukuran sedang dan megarah ke atas dengan warna bulu dominan putih, hitam, coklat. BB jantan mencapai 90 kg, BB betina 65 kg. Produksi susu 600 kg/ms laktasi.

3.    Kambing Saanen
Berasal dari lembah Saanen Swiss bagian barat. Merupakan jenis kambing terbesar di Swiss.Sulit berkembang di wilayah tropis karena kepekaannya terhadap matahari. Ciri-ciri telinga tegak dan mengarah ke depan, bulu dominant putih, kadang2 ditemui bercak hitam pada hidung, telinga atau ambing. Tidak bertanduk dan termasuk tipe dwiguna. Produksi susu 740 kg/ms laktasi.

4.    Kambing Toggenburg
Berasal dari Toggenburg Valley (wilayah timur laut Swiss). Ciri-ciri telinga tegak menghadap ke depan, hidung agak cembung, warna bulu merah tua/coklat dengan bercak putih. BB jantan 80 kg betina 60 kg. Yang paling menonjol adalah kehalusan bulunya. Produksi susu 600 kg/ms laktasi.


5.    Kambing Anglo Nubian
Berasal dari Wilayah Nubia (Timur Laut Afrika). Ciri-ciri telinga menggantung dan ambing besar, warna bulu hitam, merah, coklat, putih atau kombinasi warna2 tersebut. BB jantan 90 kg, betina 70 kg. Produksi susu 700 kg/ms laktasi.

6.    Kambing Beetal
Berasal dari Punjab India, Rawalpindi dan Lahore (Pakistan). Diduga merupakan hasil persilangan antara kambing Etawa dengan kambing local karena cirri fisiknya sangat menyerupai Etawa. Produksi susu 190 kg/ms laktasi.

Manfaat dan Khasiat Susu Kambing
Selain dijual dalam bentuk segar, susu kambing juga dapat diolah menjadi produk lain seperti yogurt, keju, mentega. Butiran lemak susu kambing berukuran antara 1-10 milimikron sama dengan susu sapi, tetapi jumlah butiran lemak yang berdiameter kecil dan homogen lebih banyak terdapat pada susu kambing sehingga susu kambing lebih mudah dicerna alat pencernaan manusia, serta tidak menimbulkan diare pada orang yang mengkonsumsinya. . Susu kambing juga tidak mengandung karoten, sehingga warna susu kambing lebih putih daripada susu sapi.
Khasiat susu kambing antara lain untuk terapi TBC, membantu memulihkan kondisi orang yang baru sembuh dari sakit, mempu mengontrol kadar kolesterol dalam darah. Untuk meningkatkan kesehatan kulit, terutama bagian wajah. Kandungan gizi susu kambing dapat meningkatkan pertumbuhan bayi dan anak-anak serta membantu keseimbangan proses metabolisme, mendukung pertumbuhan tulang dan gigi, membantu pembentukan sel darah merah dan jaringan tubuh. Baik bagi wanita dewasa untuk mengembalikan zat besi setelah haid, kekurangan darah (anemia), kehamilan serta pendarahan setelah melahirkan. Kandungan mineralnya memperlambat proses osteoporosis.
 
Faktor yang mempengaruhi komposisi susu kambing
1.    Variasi antar jenis kambing
Dengan aneka karakteristik yang berbeda satu dengan lainnya maka akan terdapat variasi dalam jumlah produksi susunya.

2.    Variasi Inter jenis kambing
Setiap indivudi dari jenis/bangsa yang sama memiliki variasi dalam jumlah susu yang dihasilkan walopun jenis atau bangsa sama, tetapi jika umur dan masa laktasi berbeda maka jumlah produksi susu juga berbeda.

3.    Faktor genetik
Adalah faktor yang diturunkan dari nenek moyang dan memiliki sifat kebakaan.

4.    Musim
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kambing yang beranak pada musim gugur memiliki tingkat produksi yang lebih tinggi disbanding kambing yang beranak musim panas.

5.    Umur
Produksi susu kambing meningkat seiring bertambahnya umur dan mencapai puncak pada saat berumur 5-7 tahun, yakni pada masa laktasi ke-3 atau ke-5. selanjutnya produksi susu akan menurun.

6.    Lama masa laktasi
Dalam satu jenis atau bangsa kambing perbedaan lama masa laktasi menyebabkan perbedaan jumlah total produksi susu selama masa laktasi. Semakin lama masa laktasi akan semakin banyak total produksi susu yang dihasilkan. Korelasi ini tidak berarti akan semakin tinggi keuntungan yang diraih.

7.    Faktor perawatan dan perlakuan
Suasana kandang yang nyaman sangat mendukung utnuk berproduksi secara optimal.

8.    Pengaruh masa birahi dan kebuntingan
Kambing yang dikawinkan kembali setelah 3 bulan beranan tingkat produksi susunya akan lebih cepat menurun disbanding kambing yang sedang laktasi tetapi tidak bunting. Hal ini kemungkinan disebabkan kurangnya kuantitas dan kualitas pakan yang dikonsumsi, serta tingginya kebutuhan kambing akan zat-zat makanan utnuk mendukung proses fisiologis dalam tubuhnya.

9.    Frekuensi pemerahan
Berdasar hasil penelitian kambing yang diperah 2x sehari total produksi susunya lebih tinggi daripada kambing yang diperah 1x sehari.

10.    Jumlah anak dalam sekali melahirkan.
Produksi susu kambing perah yang beranak 2 ekor dalam 1 kali melahirkan biasanya 20-30% lebih tinggi dari kambing perah yang hanya beranak 1 ekor.penyebabnya adalah rangsangan menyusui dari anak kambing (cempe) yang dilahirkan.

11.    Pergantian pemerah
Kambing ternmasuk hewan yang tidak terlalu mudah beradaptasi pada kondisi lingkungan yang berubah drastic. Pergantian pemerah akan menyebabkan kambing mengalami stress.

12.    Lama masa kering
Untuk mendorong produksi beranak 3x dalam 2 tahun biasanya kambing dikawinkan kembali setelah beranak 3 bulan atau saat pertama birahi muncul. Dalam kondisi demikian kambing membutuhkan waktu untuk menjalani masa kering selama 2 bulan agar memiliki kesempatan untuk kembali pulih kondisinya.

13.    Faktor hormonal
Hormon yang berperan dalam produksi susu adalah laktogen.penyuntika n hormone ini pada saat laktasi menyebabkan produksi susu meningkat.

14.    Faktor pakan
Produksi susu akan mencapai optimal jika pakan yang diberikan dan dikonsumdi oleh kambing jumlah dan kualitasnya cukup. Komposisi hijauan dan konsentrat harus seimbang.

15.    Pengaruh penyakit
Kambing perah yang sedang laktasi produksi susunya akan menurunjik terserang penyakit. Bahkan bisa langsung terhenti. Efek obat yang diberikan juga akan berpengaruh terhadap produksi dan kualitas susu yang dihasilkan.

Pemberian Pakan
Secara alamiah kerena kehidupan awalnya di daerah pegunungan kambing akan lebih menyukai rambanan (daun-daunan) daripada rumput. Kambing termasuk jenis jewan ruminansia. Ruminansia tidak terlalu bergantung pada kadar zat-zat gizi pakan yang dikonsumsinya, karena proses di dalam rumen mampu menghasilkan zat gizi yang mudah diserap tubuh. Kadang pemberian pakan protein tinggi tidak efisien, karena protein tersebut mudah terurai dan terfermentasi oleh mikrobia rumen.
Ruminansia mampu mensintesis asam amino dari unsure yang dihasilkan oleh berbagai proses yang terjadi dalam rumen. Ruminansia mampu mengkonsumsi urea dlam jumlah terbatas yang di dalam rumen akan terurai menjadi amoniak dan merupakan bahan utama pembentuk asam amino. Selain bahan pakan yang dikonsumsi kebutuhan tubuh terhadap protein juga dipenuhi dari mikrobia rumen.

1.    Bahan pakan
Secara umum kebutuhan zat pakan bagi kam,bing dikelompokkan dalam 2 golongan besar sumber pakan yaitu bahan pakan sumber energi dan bahan pakan sumber protein. Bahan pakan sumber energi terdiri dari bahan pakan yang berupa biji-bijian dan sisa serealia (mis : tepung, jagung dan dedak padi), umbi- umbian (mis : tepung singkong, onggok, ubi jalar) dan hijauan (mis : rumput setaria dan rumput lapang). Bahan pakan sumber protein bisa berupa biji-bijian misal tepung bungkil kedelai, ampas tahu, ampas kecap, biji kapas atau tepung2 yang berasal dari hewan atau bagian tubuh hewan seperti tepung darah dan tepung ikan. Beberapa contoh hijauan yang merupakan sumber protein seperti daun gliricidae, turi, lamtoro, centrocema, dan kacang gude.
Pakan hijauan dalam keadaan segar umumnya lebih disukai kambing dibanding dengan pakan dalam keadaan layu atau kering. Namun ada beberapa jenis hijauan yang dalam keadaan segar masih mengandung racun yang membahayakan kehidupan kambing seperti gliricidae, sebaiknya hijauan jenis tersebut dilayukan dulu selama 2-3 jam di sinar matahari atau diinapkan semalam sebelum diberikan pada ternak. Pemberian hijauan yang bervariasi akan memberi dampak yang lebih baik.
Kebutuhan kambing akan bahan pakan sangat tergantung dari kondisi fisiologis kambing tersebut, secara umum kambing membutuhkan hijauan segar sebanyak 10% dari berat badan atau berat hidupnya. Misal beratnya 30 kg maka kambing tersebut membutuhkan 3 kg hijauan/hr. Perlu diketahui bahwa tidak semua bagian hijauan disukai oleh kambing.beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian hijauana yang dicincang sekitar 5-10 cm akan lebih efisien dikonsumsi oleh kambing, karena bentuknya yang kecil-kecil.
Contohnya batang muda jika diberikan secara utuh kurang disukai oelh kambing tetapi dengan dicincang akan lebih mudah tercampur dengan jenis pakan yang lain sehingga memungkinkan kambing untuk memakannya.

2.    Pemberian konsentrat
Pakan sebagai sumber protein merupakan hal yang mutlak diperlukan oleh kambing yang sedang laktasi, karena proses pembentukan susu membutuhkan suplai protein yang lebih tinggi. Sistem pencernaan rumen seringkali menjadi penyebab kurang efektifnya pemberian konsentrat dengan kadar protein tinggi. Penyebabnya adalah konsentrat tersebut akan diurai atau difermentasi oleh bakteri dan mikroba lain dalam rumen, sehingga pprotein terdegradasi sebelum diserap tubuh. Untuk itu pemberian konsentrat perlu disiasati. Waktu pemberian yang terbaik adalah saat kambing sudah banyak mengkonsumsi hijauan, tetapi belum kenyang. Pada saat itu, rumen akan dipenuhi oleh hijauan, sehingga aktivitas rumen sedang tinggi-tingginya. Pemberian konsentrat saat seperti ini bisa menghindari proses fermentasi bahan pakan dalam rumen sehingga keberadaan zat-zat makanan dapat dipertahankan. Hal ini disebabkan konsentrat tidak terlalu lama berada dalam rumen.
Beberapa bahan konsentrat yang biasa diberikan adalah bekatul, bungkil kedelai, ampas tahu, bungkil kelapa atau campuran dari beberapa konsentrat. Misal 62% bekatul, 20% ampas tahu, 15% bungkil kedelai, 1% garam dapur, dan 2% tepung tulang. Jumlah pemberian sebanyak 0,5- 0,6 kg/ekor dan diberikan dalam bentuk bubur(dicampur dengan air). Usahakan konsentrat agar habis dalam waktu singkat untuk menghindari tumbuhnya jamur yang bias menimbulkan penyakit.

3.    Vitamin dan Mineral
Selain bahan pakan sumber protein dan sumber energi, kambing memiliki kebutuhan akan vitamin dan mineral yang sebenarnya bisa tercukupi dengan pemberian pakan yang bervariasi. Jika kurang bervariasi sebaiknya dilakukan pemberian zeolit, garam dapur, atau tepung tulang sebagai sumber mineral dengan dosis tidak lebih dari 5 permil (5/1000) untuk setiap 1 kg berat badan. Vitamin dibutuhkan kambing dalam jumlah sedikit tetapi sangat berpengaruh dalam proses metabolisme dan daya tahan tubuhnya terhadap penyakit. Pemberian garam dapur selain untuk memenuhi kebutuhan mineral dapat juga untuk meningkatkan nafsu makan kambing. Pemberiannya sebaiknya tidak terjadwal, tetapi sudah dalam keadaan tersedia setiap saat di dalam kandang. Penempatannya bisa di dalam ember khusus yang digantung di dekat tempat hijauan setinggi 50-90 cm dr atas lantai.

4.    Air
Sebanyak 70% tubuh kambing berupa air. Kekurangan air yang mencapai 20% menyebabkan kambing dehidrasi. Makanya ketersediaan air merupakan suatu hal yang mutlak. Secara umum seekor kambing membutuhkan air sebanyak 1,5-2,5 liter/hari. Sebaiknya air disediakan dalam jumlah yang tidak terbatas artinya jika air di wadahnya tinggal sedkit segera ditambah lagi.

5.    Penggunaan UMB (Urea Molasses Block)
UMB mengandung non protein nitrogen (NPN) yang dalam rumen akan mengaktifkan mikroba rumen dan sintesis menjadi asam amino. UMB juga terdiri dari berbagai bahan penyusun lainnya seperti molasses, dedak padi, dan tepung tapioka (sebagai sumber energi), bungkil kedelai (sumber protein), garam dapur, tepung tulang dan kapur (sumber mineral). Pemberian UMB 4 gr/hari/kg berat badan mampu meningkatkan pertambahan berat badan harian kambing dan meningkatkan akseptabilitas kambing terhadap limbah pertanian dengan serat kasar cukup tinggi seperti kulit dan tongkol jagung.

Analisa Usaha Kambing Etawa dan Susu Kambing Etawa
Masa produktif kambing betina dan pejantan adalah 5 tahun. Pembelian kambing tawa adalah kambing yang tergolong dara atau kambing yang siap untuk beranak. Jadi waktu penantian peternak tidak terlalu lama.
  1. Waktu pemeliharaan adalah 5 tahun.
  2. Upah tenaga kerja Rp. 500.000 per orang per bulan.
  3. Induk dapat beranak 3 kali dalam 2 tahun. Dan dalam sekali beranak dihitung rata-rata 2 ekor per kelahiran. Kelahiran 1 dan 3 ekor per kelahiran diabaikan.
  4. Jumlah cempe yang akan di hasilkan selama 5 tahun adalah : 15 ekor x 22 induk = 330 ekor cempe.
  5. Angka kematian 10%, sehingga diperkirakan kematian maksimal adalah sebanyak 33 ekor.
  6. 1 (satu) ekor kambing etawa diperkirakan menghasilkan 7,5 kg pupuk kandang per bulan. Kotoran dari cempe di kesampingkan. Asumsi harga pupuk kandang di pasaran jogjakarta Rp. 200/kg.
  7. 1 (satu) ekor kambing etawa diperkirakan dapat menghasilkan urine sebanyak 30 liter per bulan, dengan asumsi harga urine di pasaran Rp.1500/liter.
  8. 1 (satu) ekor kambing betina diperkirakan dapat menghasilkan susu sebanyak 30 liter per bulan selama 5 bulan, dengan asumsi harga susu di pasaran Rp.30.000/liter.
  9. Harga cempe mengacu pada kriteria kambing standart yang terjadi di pasaran kaligesing, Jogjakarta. Harga cempe kepala hitam istimewa dikesampingkan. Karena harga tersebut tidak dapat dijadikan acuan dalam perhitungan ini. Harga patokan di ambil kisaran bulan juli 2007.
  10. Biaya pakan di abaikan karena kita berasumsi telah mengaji karyawan, jadi biaya untuk pembelian pakan di ganti dengan biaya tenaga kerja, karena pada dasarnya karyawan kita gaji untuk merawat dan mencarikan makanan bagi ternak. Hitungan ini tidak berlaku apabila peternak membeli rumput di dalam pemeliharaan ternaknya.
 
A.    INVESTASI TETAP
Kambing Betina 22 ekor @Rp. 2.500.000,-    = Rp. 55.000.000,-
Kambing Jantan  2 ekor @Rp. 3.500.000,-     = Rp.   7.000.000,-
Kandang    4 unit @Rp. 5.000.000,-               = Rp. 20.000.000,-
Peralatan 1 paket @Rp. 500.000,-                  = Rp.      500.000,-
TOTAL                                                           = Rp. 82.500.000,-

B.    BIAYA PRODUKSI 
Biaya pemeliharaan kambing induk (24 ekor)   
   #  Gaji karyawan Rp. 500.000 / 30 hari 24 ekor      = Rp. 700,-/ekor/hari
   #  Pemberian vitamin tambahan                              = Rp. 100,-/ekor/har
    
Total biaya pemeliharaan induk per 5 tahun adalah   
Rp. 800 x 5 tahun x 12 bulan x 24 ekor x 30 hari    = Rp. 34.560.000,-
 
C.   PROYEKSI PENDAPATAN
  1. Penjualan cempe 300 ekor x Rp. 1.000.000,-                                                 = Rp. 300.000.000,-
  2. Penjualan induk afkir 24 ekor x Rp. 1.000.000,-                                             = Rp.  24.000.000,-
  3. Penjualan pupuk kandang 7,5 kg x 12 bulan x 5 tahun x Rp. 200,- x 24 ekor = Rp.   2.160.000,-
  4. Penjualan urine 30 liter x 12 bulan x 5 tahun x Rp. 1500,- x 24 ekor             = Rp.  64.800.000,-
  5. Penjualan Susu 30 liter x 5 bulan x 5 tahun x Rp. 30.000,- x 22 ekor             = Rp.  99.000.000,-
   
D.   REKAPITULASI PENDAPATAN
Biaya-biaya:
1. Biaya investasi                                    = Rp.   82.500.000,-
2. Biaya pemeliharaan selama 5 tahun   = Rp.   34.560.000,-
    
Total biaya                                              = Rp. 117.060.000,-
 
Pendapatan:
1. Penjualan cempe                                = Rp. 300.000.000,-
2. Penjualan induk afkir                         = Rp.   24.000.000,-
3. Penjualan pupuk kandang                  = Rp.     2.160.000,-
4. Penjalan urine                                    = Rp.   64.800.000,-
5. Penjualan Susu                                  = Rp.   99.000.000,-
Total pendapatan                                   = Rp. 489.960.000,-
 
Keuntungan yang bisa diperoleh adalah sebagai berikut:
Rp. 489.960.000 – Rp. 117.060.000   =   Rp. 372.900.000 ,-   
    
Penghasilan per bulan Rp. 372.900.000 / 5 tahun / 12 bulan     = Rp. 6.215.00,-
Dengan 22 ekor betina kita per bulan mendapatkan penghasilan sebesar Rp. 6.215.000,-. Estimasi keuntungan tersebut belum termasuk kalau hasil cempe yang di keluarkan berkualitas super. Karena pada dasarnya harga cempe yang bener-bener super itu tidak ada batasannya. sebagai gambaran, penulis pernah menjual cempe jantan umur 3 bulan dengan harga 7,5 juta satu ekor.
Jadi barometer penghasilan tersebut di atas adalah harga yang paling bawah (Rp 1.000.000) 

Penulis : Iwan Kustiawan, A.Md. (THL-TBPP Kec. Pasirjambu, UPT PPP Ciwidey)

WHITE TEA

White tea. Sumber Gambar : Google
Teh putih (white tea) merupakan jenis teh yang masih terdengar asing, terutama apabila dibandingkan dengan popularitas teh hitam dan teh hijau. Kurang populernya teh putih bukan tanpa sebab, karena teh tersebut ternyata merupakan jenis teh yang paling langka dan paling mahal di dunia. Harganya yang tinggi menjadikan teh putih kadang digunakan sebagai simbol status sosial seseorang. Karena harga yang tinggi itu pula yang menyebabkan tidak banyak orang mengkonsumsinya sehingga kurang populer.

Secara eksklusif, teh putih yang berasal dari zaman Dinasti Song (1279-690 SM) pada awalnya hanya dikonsumsi oleh Kaisar dan keluarganya atau pejabat kerajaan, dan hanya diproduksi secara terbatas. Teh putih akan tetap menjadi teh yang eksklusif dan dinikmati di Cina saja seandainya pada tahun 1891 Cina tidak memulai ekspor komoditi teh ini ke negara-negara Asia dan Eropa yang memiliki tradisi minum teh.  Sehingga dengan adanya ekspor tersebut, teh putih mulai dikenal di luar Cina dan kini teh putih boleh dinikmati siapa saja.

Teh putih terbuat dari helaian pucuk daun Camellia sinensis yang sangat muda dan belum mekar yang dipetik secara hati-hati, dimana pucuk muda (biasa disebut peko) ini masih diselaputi rambut halus berwarna putih perak, sehingga memberi kesan warna putih beludru, yang nantinya bila mengering akan berubah warna menjadi putih. Teh putih diproses secara alami dan minimalyaitu hanya melalui pelayuan dan pengeringan dengan bantuan angin dan sinar matahari pegunungan segera setelah proses pemetikan dilakukan, tanpa mengalami proses oksidasi/fermentasi maupun penggilingan sehingga tidak merusak bentuk teh yang sebenarnya.

Di negara asalnya Cina, rahasia proses pelayuan teh putih bervariasi dari wilayah satu dengan wilayah lainnya. Seperti di daerah Fujian yang mengandalkan pada kondisi iklim serta tradisi tiap keluarga, dimana teh putih dengan grade tertinggi (supreme grade) dibuat dari hanya tunas daun teh pilihan, adapun grade dibawahnya (high grade) dibuat dari tunas daun dan 2 daun kuncup pertama,  yang dipetik pada musim semi hanya dalam waktu dua hari hingga dua minggu setiap tahunnya. Kadang-kadang tanaman harus dinaungi terlebih dulu sebulan atau lebih sebelum dipetik pucuknya untuk menghasilkan teh putih, sehingga teh memiliki kadar klorofil yang  rendah dan antioksidan polifenol yang lebih tinggi, namun kafeinnya sangat rendah. Teh yang sangat berharga ini dipetik secara hati-hati dengan tangan yang hanya mengambil tunas,diolah dengan standar yang sangat ketat yang diwariskan secara turun-temurun. Minimnya pemrosesan pada teh putih menjadikan teh putih sebagai teh kesehatan premium dengan kandungan antioksidan polifenol tertinggi dari semua jenis teh yang ada.

Di Cina teh putih diklasifikasikan  sebagai Yin Zhen Bai Hao (Silver Needle), Bai Mu Dan (White Peony), Gongmei (Tribute Eyebrow), dan Shou Mei (Long Life Eyebrow). Saat ini permintaan akan teh putih di luar Cina seperti di Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Eropa dan Jepang semakin meningkat. Alasan konsumen terutama adalah karena khasiat yang dimiliki oleh jenis teh ini dalam menjaga kesehatan yaitu :
  • Sangat kaya anti oksidan yang 100 kali lebih efektif dari vitamin C dan 25 kali lebih efektif dari     vitamin E, sehingga sangat baik untuk mencegah penuaan dini.
  • Mencegah pengerutan pada wajah, dan mencegah keriput.Membuat kulit menjadi sehat, cerah dan memutihkan secara alami.
  • Mencegah pengerasan dan penyempitan pembuluh darah. Polifenol pada teh putih menunjukan efek yang bagus pada zat pembeku darah dan anti penggumpalan darah, terutama katekin yang dapat mencegah sel darah merah menggumpal.
  • Melancarkan aliran darah pada pembuluh darah, meningkatkan ketahanan pembuluh darah, serta mencegah terjadinya stroke.
  • Mengurangi tekanan darah tinggi dan penyakit jantung koroner.
  • Menurunkan tekanan darah, dimana beberapa penelitian membuktikan teh putih dapat mengencerkan darah dan memperbaiki fungsi arteri sehingga menurunkan tekanan darah.
    Anti karsinogenik, menolak zat nitrosoamine yang merupakan zat pembentuk karsinogen (penyebab kanker) dalam makanan.
  • Teh putih menguatkan sistem kekebalan tubuh.
  • Mengeluarkan racun (toksin) dalam tubuh dan anti radiasi sinar ultra violet, karena polifenol dalam teh putih adalah filter alami terhadap radiasi sinar ultra violet.
  • Menyehatkan gigi dan gusi, sekaligus mematikan kuman penyebab bau nafas tak sedap, anti gigi berlubang dan anti bakteri.
  • Mencegah kelebihan berat badan  atau obesitas, dimana ekstrak teh putih dapat mencegah jaringan lemak sehingga menghambat potensi kegemukan dan membantu membakar lemak.
    Ekstrak teh putih mampu menaikan metabolisme dan membuat tubuh menjadi langsing.
  • Mencegah kanker, dengan kandungan antioksidan polifenol yang terdapat dalam teh putih dapat mencegah dan melawan berbagai jenis kanker sekaligus menghentikan penyebarannya.
    Menetralisir radikal bebas dan mengurangi serta mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas.
  • Menurunkan kolesterol,  antioksidan  dalam teh putih dapat menurunkan kolesterol jahat LDL (low density lipoprotein) sekaligus meningkatkan kolesterol baik HDL (high density lipoprotein) dalam darah.
  • Melindungi jantung, hati dan seluruh sistem peredaran darah.
  • Menurunkan kadar gula darah , serta mencegah dan mengurangi gejala diabetes mellitus.
    Menenangkan, mengurangi stress dan menambah energi, dimana L-theanine yang dikandungnya merupakan  asam amino yang menurut riset terkini dapat menstimulasi gelombang otak alfa untuk meningkatkan kewapadaan namun menghasilkan efek menenangkan.

Cara menikmati teh putih adalah 2 g teh  diseduh dengan secangkir air putih 80 °C, walaupun hanya dibuat dengan 2 g teh kandungan antioksidan dalam secangkir teh putih setara dengan 12 gelas jus jeruk. Seduhan teh putih menghasilkan warna putih keperakan, terutama untuk jenis white silver needle.  Teh ini mempunyai aroma bunga yang sangat segar dengan citarasa yang agak manis dan ringan yang lembut di lidah, yang akan menimbulkan nuansa yang dalam disaat mereguk teh ini, sehingga mencicipi segelas teh putih akan terasa di bawa keaslian tanaman teh yang sejati.
Cara pengolahan white tea yang dilakukan oleh CV. Wijaya Tea yang berada di Desa Lebakmuncang, Kecamatan Ciwidey adalah sebagai berikut :
  • Pengolahan white tea dilakukan secara alami tidak melalui mesin.
  • Pucuk teh muda sudah harus dipetik sebelum kuncupnya mekar. Pucuk tersebut dilapisi oleh bulu-bulu berwarna keperakan yang berubah warna menjadi putih pada saat kering. Hal itulah yang menyebabkannya diberi nama white tea.
  • Setelah dipanen pucuk dikeringkan dengan cara diuap atau diangin-anginkan tanpa dijemur langsung di sinar matahari selama 6 – 9 jam. Proses ini membuat kandungan antioksidannya tidak berkurang dan sangat tinggi.
  • Setelah itu diangin-anginkan dalam ruangan dengan suhu 60 – 70°C selama 3 hari berturut-turut.
  • Teh siap untuk dikemas.
Selama ini teh putih yang beredar di supermarket-supermarket ternama merupakan produk impor dari China dan Taiwan, seperti Heaven Leaf White Tea supreme grade yang dijual Rp.155.000,-/kemasan 30 g dan high grade Rp. 120.000,-/kemasan 30g. Akan tetapi sejak tahun 2008-2010 teh putih telah mulai diproduksi oleh beberapa perkebunan teh di Indonesia, diantaranya yaitu  : (1) PT. Chakra di Ciwidey, Jawa Barat dengan nama Oza Premium White Tea; (2) Pusat Penelitian Teh dan Kina  di Gambung, Jawa Barat dengan nama Excellent Gamboeng White Tea; (3) CV. Wijaya Tea di Ciwidey dengan nama Pucuk Sari. Produk teh putih perkebunan diatas umumnya di ekspor, konsumsi dalam negeri belum banyak membutuhkan jenis teh ini dan tidak populer didalam negeri.

Sumber :
Juniaty Towaha dalam http://balittri.litbang.deptan.go.id
Yana Fauzie, Wakil Ketua Kelompok Tani Barokah (kelompok yang menyuplai teh ke CV. Wijaya Tea)


Penulis : Fery Sofyan Arif, SP. (Koord. PP Kec. Ciwidey, UPT PPP Ciwidey)

BUDIDAYA TANAMAN AREN

Tanaman Aren

Tanaman Aren menyebar luas di banyak daerah dengan wilayah penyebaran antara garis lintang 200 LU – 110 LS antara lain Indonesia. Di Indonesia aren banyak tumbuh di wilayah perbukitan, pegunungan, dan lembah. Tanaman ini tidak membutuhkan kondisi tanah yang khusus dan tidak memerlukan pemeliharaan yang intensif, dapat tumbuhpada tanah liat, berlumpur dan berpasir, padaketinggian antara 9 – 2000 m dpl dengancurah hujan lebihdari 1.200 mm setahun (http://ditjenbun.deptan.go.id, 2009).
Penyebaran tanaman Aren secara alami dibantu oleh musang. Perbanyakan tanaman dilakukan secara generatif, yaitu melalui biji. Biji yang dipilih untuk pembibitan harus berkualitas baik dan sudah matang sempurna. Biji untuk pembibitan bisa berasal aren yang keluar dari perut musang, biji tua hasil pemetikan langsung dari pohon, dan biji aren tua dari pohon yang ditebang. Pembuatan bibit berdasarkan asal benih dilakukan dengan cara:

a. Pembibitan dari biji yang keluar dari perut musang
Biji direndam dalam air dingin selama ± 5 menit, kemudian dibersihkan dan dijemur sekitar 2 hari. Setelah kering, biji disemaikan dalan polibag yang telah diisi dengan tanah subur dan gembur (jika perlu bisa dicampur dengan sedikit pupuk organik) dengan kedalaman sekitar 1 cm. Biasanya dalam waktu 12-13 hari biji aren mulai berkecambah, yang ditandai dengan munculnya hipokotil. Selanjutnya setelah 30 hari disemaikan, biji tersebut muncul ke permukaan tanah polybag/wadah lain. Prosentase hidup kecambah dengancaraini mencapai 80-85%.

b. Pembibitan dari biji aren tua yang dipetik langsung dari pohon
Mula-mula biji dipendam di dalan tumpukan sampah yang masih basah dan sudah agak membusuk , selama lebih kurang 15 hari. Tujuannya, selain untuk memudahkan pengupasan kulit buah juga untuk merangsang proses fisiologi perkecambahan biji. Setelah itu biji dicuci dengan air dingin dan dikeringkan di bawah panas matahari sekitar 2 hari. Selanjutnya biji disemaikan dalam polibag seperti untuk penyemaian dari biji yang keluar dari perut musang. Tempat persemaian sebaiknya dinaungi, bahkan beberapa petani biasa menutupi bedengan, setelah berkecambah tutup bedengan baru dibuka. Kecambah di dalam bedengan tetap dinaungi dan disiram secukupnya untuk menjaga kelembaban. Biasanya setelah 34 hari biji akan mulai berkecambah dan sekitar 2-3 minggu kemudian biji akan muncul kepermukaan tanah polibag. Prosentase hidup kecambah dengan cara ini sekitar 45%.

c. Pembibitan dari biji yangditebang
Cara ini merupakan modifikasi dari model pembibitan biji aren yang dipetik langsung dari pohon. Urutannya dimulai dengan memetik buah, pemendaman dalam sampah, pengulitan, pembersihan, dan penjemuran. Sebelum disemaikan, bagian punggung biji diiris (dekat bakal tunas) selebar kira-kira 5 mm. Selanjutnya biji direndam dalam air dingin sekitar 24 jam untuk mempercepat proses imbibisi. Setelah itu biji disemaikan dalam polibag dan biasanya sesudah 16-17 hari mulai berkecambah, dan 2-3 minggu kemudian akan muncul ke permukaan. Prosentase hidup kecambahdengancaraini sekitar 75%.

d. Pembibitan aren dengan menggunakan biji aren tua yang berasal dari buah yang berjatuhan.
Caranya dapat dilakukan dengan sistem pembibitan dari biji yang buahnya dipetik langsung dari pohon yang ditebang.

Tahapan perbanyakan tanaman secara generatif adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan Buah
Buah yang digunakan sebagai sumber benihharus matang, sehat yang ditandai dengankulit buah yang berwarna kuning kecoklatan, tidak terserang hama dan penyakit dengan diameter buah ± 4 cm. Sebaiknya buah yang diambil adalah yang terletak di bagian luar rakila. Buah aren ini dapat disimpan selama 2 minggu pada karung plastik atau dus untuk memudahkanpemisahan biji (benih) dari kulit.

2. Pengambilan Biji dari Buah
Pengambilan biji dari dalam buah aren harus menggunakansarung tangan karena buah aren mengandung asam oksalat yang akan menimbulkan rasa gatal apabila kena kulit. Cara lain, yaitu dengan memeram buah-buah aren yang telah dikumpulkan sampai kulit buah menjadi busuk sehingga biji telah terpisah dari daging buah. Dengan cara ini, biji dapat diambil dengan mudah dan pada kondisi ini kulit buah aren tidak gatal lagi.

3. Perkecambahan
Benih disemaikan dalam tempat pesemaian misalnya bedeng tabur atau kotak plastik, dengan media campuran pasir + serbuk gergaji (2:1). Cara untuk perkecambahan yaitu biji digosok dengan kertas pasir bagian punggungnya, tempat keluar apokol, selebar kira-kira 3 mm kemudian biji direndam dalam air agar air meresap ke dalam endosperm sampai jenuh, lalu disemaikan. Benih disiram setiap hari untuk mempertahankankelembabanyang tinggi sekitar 80%. 

4. Memindahkan Kecambah pada Polybag (Overspin)
Kecambah aren yaitu setelah terbentuk apokol yang telah mencapai panjang 3 – 5 cm dipindahkan ke tempat pembibitan atau dalam polybag yang berdiameter 25 cm. Media yang digunakan untuk pembibitan dalam kantong plastik (polybag) adalah tanah-tanah lapisan atas yang dicampur dengan pupuk kandang dengan perbandingan1:2, dan diisi ¾ bagian kantong polybag.

5. Pengamatan Perkembangan Benih dan Bibit
Benih sehat yang ditanam akan mulai berkecambah pada kisaran 12 s.d. 32 hari tergantung asal perolehan biji seperti yang telahdijelaskan sebelumnya. Secara umum, mulai benih berkecambah s.d. overspin di persemaian adalah selama ± 3 bulan. Setelah itu bibit dipindahkan ke dalam polybag menunggu perkembangan sampai siap tanam pada usia 11-12 bulan.

6. Perawatan Bibit
Berupa penyiraman dan pemupukan serta mencegah dari serangan persemaian hama dan penyakit. Serangan hama bibit aren di persemaian yang paling umum adalah tikus dan musang yang memakan biji/lembaga yang masih menempel di bibit.

7. Ciri-Ciri Bibit Siap Tanam
  • Berumur 11-12 bulan
  • Ketinggianrata-rata40-50 cm
  • Perkembangan pertumbuhan batang dan daunnya proporsional
  • Akar sudah menembus keluar dari polybag, batangnya cukup kokoh dan daunnya membuka lebar dengan susunan daun yang merekah(tidak menguncup).
  • Jumlah daun cukup banyak (sekitar 6-10 lembar), warna daun hijau segar dengan permukaan yang mengkilat.
8. Penanaman
  • Penanaman aren dapat dilakukan secara monokultur maupun tumpangsari. Untuk penanaman monokultur, bibit yang baik ditanam pada lahan yang sesuai dengan Tanaman Aren berumur 6 bulandi lapanganpada urutan sebagai berikut :
  • Pemasangan acir terlebih dahulu pada lahan yang telah disiapkan dengan jarak 5 x5 m atau 9 x9 m.
  • Pembuatan lubang tanam ukuran 30 x 30 x 30 cm, untuk mempercepat pertumbuhan pada lubang tanaman diberi tanah yang telah dicampur dengan pupuk kandang, urea, TSP.
  • Lubang tanam yang telah diberi pupuk didiamkan selama 3-5 hari.
  • Mulai penanaman, dengan cara membuka polybag terlebih dahulu
  • Bibit dimasukkan pada lubang tanam dan sisa lubang tanam ditimbun dengan tanah sambil ditekan dengan tangan
  • Selanjutnya dilakukan pemeliharaan tanaman berupa penyiangan gulma sekitar tanaman, penanggulangan hama dan penyakit, dsb.
  • Hama yang menyerang tanaman muda aren di lapangan adalah tikus, musang, dan tupai.
  • Bibit yang baru ditanam sebaiknyadiberi naungan atau peneduh.
Penulis : H. Muhtar Efendi, SP. (Koord. PP Kec. Rancabali, UPT PPP Ciwidey)

ANEKA OLAHAN DAUN TEH

Sumber Gambar : tlusuri.com
Sekilas Sejarah Teh
Teh awalnya di  China digunakan untuk bahan obat–obatan atau herbal (abad ke-8 SM), dimana saat itu, masyarakat China kerap mengunyah teh (770 SM–476 SM) sehingga mereka bisa menikmati rasa yang menyenangkan dari sari daun teh.Sedangkan di Jepang, tradisi minum teh hanya boleh diminum bagi keturunan bangsawan atau raja-raja. Ini berlaku meskipun para pedagang dan petani sebenarnya memiliki uang untuk bisa minum teh. Di Eropa pun sama, yang mengonsumsi teh juga kaum bangsawan. Dengan makin banyak penikmat teh, maka pedagang maupun petani di Eropa ikut makmur.
Sedangkan di Indonesia teh kali pertama dibawa oleh bangsa Belanda. Sekitar tahun 1600 teh dikenal masyarakat Indonesia, namun Karena di Indonesia tidak pernah diajarkan bagaimana proses penyeduhan, proses pembuatan yang benar, maka hingga kini teh di Indonesia selalu identik dikonsumsi ramai-ramai, tanpa tradisi minum teh secara pribadi.

Manfaat Teh
Camellia Sinensis merupakan salah satu jenis pohon yang daunnya bisa dimanfaatkan yaitu sebagai minuman. Saat udara dingin, ketika sedang menjamu tamu, bahkan sampai di beberapa upacara, minuman yang satu ini akan selalu muncul..
Namun demikian, istilah daun teh adalah secangkir teh tidaklah lagi tepat, kini teh dapat dimanfaatkan dalam bentuk lain, diolah menjadi makan khas dan unik dengan tetap tidak meninggalkan citarasa teh itu sendiri.  Beberapa olahan tersebut diantaranya keripik daun teh dan  tepung teh.
Teh kaya kandungan kimia seperti kafein 2-3 %, theobromin, theofilin, tanin, xanthin, adenin, minyak atsiri, kuersetin, naringenin, dan natural flourida. Tanin mengandung zat epigalochateccin galat. polifenol, protein, karbohiadrat, kafein serat dan pektin.
Khasiat daun teh diantaranya adalah flavanoid sebagai antioksidan,penyegar badan dan stimulansia, menghilangkan zat-zat yang tidak berguna dalam tubuh, mampu meningkatkan pembakaran kalori dan lemak yang berimplikasi pada penurunan berat badan, membantu mengurangi kolesterol berlebihan, menyehatkan jantung, membantu mencegah timbulnya kanker, sumber mineral dalam tubuh,dan ampas Teh dapat sebagai masker penyehat kulit.

Olahan Teh
Kelompok Tanimulya adalah salah satu kelompoktani teh yang berada di Desa Margamulya Kecamatan Pasirjambu. Kelompoktani ini berhasil mengembangkan daun teh yang tidak hanya dimanfaatkan sebagai mimunam tetapi diolah menjadi tepung yang dapat dimanfaatkan untuk bahan bolu, bronis, nastar, keripik daun teh dan coklat teh, sehingga memiliki nilai jual lebih dan dapat memanfaatkan ketersediaan pucuk pada saat melimpah.  Berikut adalah cara pembuatannya :

1.    Keripik teh
Bahan :
•    Daun teh segar,daun muda, daun ketiga
•    Telor ayam
•    Tepung Beras
•    Bumbu (Bawang merah, bawang putih, kencur, garam)
Cara Pembuatan :
•    Ambil daun teh segar yaitu daun muda ketiga.
•    Cuci bersih daun teh dan tiriskan
•    Buat bumbu, kemudian tambahkan tepung beras dan telor.
•    Celupkan daun teh pada larutan tepung, kemudian goreng dan tiriskan.
•    Teh siap dikemas dan dikonsumsi.


2.    Tepung teh
Bahan :
•    Pucuk teh p+2,pucuk medium
Cara membuat :
•    Petik pucuk teh, kemudian cuci.
•    Kukus daun teh kemudian dianginkan sebentar.
•    Keringkan daun teh dengan cara dioven sekitar 5 menit.
•    Kemudian jemur hingga kering dan tumbuk hingga bubuk.
•    Ayak tepung teh dan masukkan dalam toples untuk digunakan sebagai bahan dasar olagan bolu, brownis, nastarn dan lain-lain.

3.    Bolu Teh
Bahan :
•    Telor 6 butir
•    Gula putih  225 gr
•    Tepung terigu 125 gr
•    powder tea (tepung teh) 50 gr
•    Coklat blok 100gr
•    Minyak goreng 175 ml
•    Garam sedikit dan pengembang SP 1 sdt
Cara Membuat :
•    Kocok Telor hingga mengembang
•    Ayak tepung teh dan terigu
•    Cairkan coklat blok dan minyak goreng
•    Masukan ayakan tepung kemudian kocok sebentar.
•    Masukkan coklat yang dicairkan dengan minyak dan kocok sebentar.
•    Oven adonan bolu hingga matang.
•    Bolu teh siap dikonsumsi.








Penulis : Shantianny, SP. (THL - TBPP Kec. Pasirjambu, UPT PPP Ciwidey)

BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Sumber Gambar : Google
Membudidayakan jamur tiram memang menjanjikan untung besar bagi pelakunya. Selain permintaan pasar yang cenderung meningkat setiap harinya, jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur yang cukup mudah untuk dibudidayakan. Sehingga tidak heran bila saat ini banyak masyarakat yang mulai tertarik untuk membudidayakan jamur tiram sebagai peluang usaha.
Pada dasarnya habitat jamur tiram berada di daerah yang sejuk seperti di kawasan pegunungan maupun hutan. Namun seiring dengan meningkatnya permintaan pasar, kini jamur tiram mulai dibudidayakan masyarakat dengan bantuan media tanam buatan berupa baglog. Baik dalam skala kecil/rumah tangga maupun dalam skala besar berupa industri budidaya jamur tiram.
Beberapa jenis jamur tiram yang dapat dibudidayakan antara lain tiram putih (pleurotus ostreatus), jamur tiram abu-abu (pleurotus sajorcaju), jamur tiram coklat  (pleurotus cystidiosus), jamur tiram merah (pleurotus flabellatus), serta jamur tiram kuning (pleurotus sp.). Meskipun begitu, di Indonesia sendiri jenis jamur tiram yang banyak dibudidayakan adalah jamur tiram yang berwarna putih atau white oyster. Untuk bisa sukses membudidayakan jamur tiram, berikut kami informasikan beberapa tahapan yang perlu disiapkan.
Jamur tiram banyak dibudidayakan di wilayah Kecamatan Pasirjambu dan Kecamatan Ciwidey. Bahkan di beberapa desa ada yang sudah diolah menjadi abon jamur.

Tahapan Menyiapkan Bibit
Sebelum fokus memulai teknik budidaya jamur tiram, sebaiknya persiapkan terlebih dahulu bibit jamur yang akan digunakan. Dalam mempersiapkan bibit jamur ada beberapa rangkaian proses yang perlu Anda lakukan, seperti menyiapkan media biakan, pengambilan eksplan, dan inokulasi eksplan yang semuanya membutuhkan ketepatan dan ketelitian. Apabila Anda kurang teliti maka resikonya pertumbuhan miselium tidak bisa maksimal, sehingga kualitas bibit yang dihasilkan juga kurang bagus. Karena itu, bagi Anda yang kesulitan dalam membuat bibit murni (bibit F1) sendiri. Lebih baik Anda membeli bibit jamur F2, F3 atau F4 melalui beberapa supplier yang terpercaya. Misalnya saja seperti di laboratorium mikrobiologi/biologi yang dikembangkan perguruan tinggi atau perusahaan jamur skala besar yang ada di sekitar Anda.

Tahapan Budidaya
Ketika bibit jamur sudah disiapkan, maka tahapan selanjutnya adalah menanam bibit F4 ke media tanam hingga jamur yang dibudidayakan bisa diambil hasil panennya. Cara budidaya jamur tiram yang bisa Anda jalankan antara lain sebagai berikut :
1.    Menyiapkan media tanam
Media tanam yang dapat Anda gunakan untuk membudidayakan jamur adalah substrat berupa serbuk gergaji kayu (80%) yang dicampurkan dengan bekatul (10-15%), kapur (3%), dan air secukupnya (kandungan 40-60%). Campuran media tanam tersebut biasa disebut dengan istilah baglog jamur.

2.    Fermentasi
Tahapan fermentasi media tanam jamur perlu dilakukan sebelum media tersebut digunakan. Fermentasi dilakukan dengan cara mendiamkannya selama 5-10 hari, agar terjadi pelapukan atau pengomposan media yang lebih cepat. Pada proses ini suhu media akan meningkat sampai 70°C, dan selama proses tersebut harus dilakukan pembalikan media setiap harinya agar pelapukan bisa merata ke seluruh bagian media. Proses ini penting untuk mematikan jamur liar yang mengganggu pertumbuhan jamur tiram. Fermentasi selesai apabila media sudah berubah warna menjadi cokelat atau kehitaman.

3.    Sterilisasi
Selanjutnya media tanam bisa dimasukan dalam kantong plastik jenis polipropilen hingga mendekati penuh dan pada bagian atas dipasang ring sehingga berbentuk seperti botol atau baglog. Pada bagian ring disumbat dengan kapas dan dipasang penutup baglog agar saat proses sterilisasi (pengukusan atau pengovenan) media tidak kemasukan air. Sterilisasi secara sederhana dapat dilakukan dengan cara mengukus baglog, manfaatkan panas uap air dengan suhu 95-110°C dalam kurun waktu 8 sampai 10 jam.

4.    Inokulasi
Baglog jamur yang sudah disterilisasi selanjutnya dipindahkan ke ruang inokulasi dan didiamkan selama 24 jam unutuk mengembalikan media ke suhu normal. Ruang inokulasi harus steril dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Apabila suhu media telah kembali normal, maka proses penanaman bibit jamur bisa dilaksanakan. Ambilah botol bibit F3, semprotkan alkohol ke botol tersebut lalu panaskan mulut botol di atas api spritus hingga kapas pada tutup jamur terbakar, lalu matikan apinya. Kemudian penyumbat kapas dibuka dan bibit diaduk dengan menggunakan kawat yang sudah disterilkan diatas api. Terakhir, masukan bibit jamur sekitar 10 gram ke baglog hingga lehernya penuh, dan tutup kembali dengan kapas.

5.    Inkubasi
Tahapan kelima yaitu inkubasi atau pemeraman agar bibit jamur yang telah ditanam segera ditumbuhi miselium. Idealnya ruang inkubasi yang dibutuhkan memiliki suhu sekitar 24-29°C, tingkat kelembapan 90-100%, intensitas cahaya 500-1.000 lux dan sirkulasi udara 1 sampai 2 jam. Umumnya pertumbuhan miselium hingga merata membutuhkan waktu 15-30 hari di ruang inkubasi, apabila miselium sudah tumbuh merata maka baglog jamur sudah bisa dipindahkan di kumbung jamur untuk dibudidayakan.

6.    Budidaya di kumbung jamur
Bila baglog jamur telah ditumbuhi miselium secara merata, itu artinya jamur tiram siap untuk dibudidayakan. Lubangi baglog di beberapa tempat dengan menggunakan silet atau pisau yang sudah disterilkan. Biasanya jamur tiram akan tumbuh setelah 1 sampai 2 bulan ditempatka di kumbung jamur. Lakukan penyiraman untuk menjaga kelembapan kumbung jamur, idealnya pada bisnis budidaya jamur tiram penyiraman bisa dilakukan hingga 3 kali sehari yaitu pada waktu pagi, siang, dan sore. Selama satu periode tanam, jamur tiram dapat dipanen 4-8 kali disesuaikan dengan kondisi yang ada disekitar kumbung jamur.

Sumber :
www.bisnisukm.com
Wawan, pelaku usaha budidaya jamur tiram di Kecamatan Ciwidey.


Penulis : Benyamin Dwi Putra, S.Pt. (THL-TBPP Kec. Ciwidey UPT PPP Ciwidey)

STRUKTUR ORGANISASI UPT PPP CIWIDEY


Jumat, 31 Maret 2017

INTRODUCTION

UPT PPP Wilayah Ciwidey berdiri pada Tahun 2008 dibawah Dinas Pertanian Kabupaten Bandung. UPT PPP Wilayah Ciwidey meliputi 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Pasirjambu, Kecamatan Ciwidey, dan Kecamatan Rancabali.

Visi UPT PPP Wilayah Ciwidey adalah terwujudnya ketahanan pangan masyarakat perdesaan yang mandiri melalui desiminasi informasi teknologi pertanian yang berbasis agribisnis berdasarkan programa penyuluhan.



Misi UPT PPP Wilayah Ciwidey adalah :
  1. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme SDM penyuluh, pelaku utama, dan pelaku usaha.
  2. Mengembangkan meroda dan model-model penyuluhan berdasrkan wilayah dengan pola partisipatif.
  3. Mengembangkan pola informasi antara pelaku utama, pelaku usaha, dan penyuluh dalam upaya peningkatan, ketersediaan, distribusi, dan keamanan pangan.
  4. Merealisasikan programa pen yuluhan dan pmutakhiran data dasar pertanian secara berkala dan berkelanjutan.
  5. Membuka akses informasi teknologi pertanian melalui media elektronik dan Balai Penelitian Teknologi Pertanian.
  6. Mendesiminasikan teknologi pertanian yang berdayaguna dan berhasilguna  hasil dari Balai Penelitian maupun media elektronik kepada pelaku utama dan pelaku usaha.

Batas wilayah UPT PPP Ciwidey :
Sebelah Utara : Kecamatan Soreang dan Kabupaten Bandung Barat
Sebelah Selatan : Kabupaten Garut dan Kabupaten Cianjur
Sebalah Barat : Kabupaten Bandung Barat
Seblah Timur : Kecamatan Cimaung dan Kecamatan Pangalengan

Kecamatan Pasirjambu memliki luas wilayah sebesar 5.482 Ha, Kecamatan Ciwidey 3.182,303 Ha, Kecamatan Rancabali 11.835,656 Ha. Wilayah UPT PPP Ciwidey mempunyai berbagai macam potensi pertanian, diantaranya adalah tanaman pangan, hortikultura, perkebunan teh, perkebunan kopi, peternakan sapi perah, domba, kelinci, dan olahan pangan.